Kamis, 10 Oktober 2013

Bahan Bahan Makanan yang tak Boleh Dicampur

Bahan-bahan Makanan yang
Tak Boleh Dicampur

Oleh Marmi Panti Hidayah
Berhati-hatilah saat mencampur dua jenis
makanan berbeda. Sebab, percampuran
dua jenis makanan yang kurang tepat dapat
mengakibatkan reaksi buruk pada tubuh
kita. Demikian disampaikan Li Hongyan, ahli
gizi senior dari Shanghai Tongmai Food
Co.Ltd.
Selain dapat mengganggu penyerapan zat-
zat penting dalam makanan, lanjut Li
Hongyan seperti termuat dalam portal
resmi pemerintah Cina (china.org.cn),
percampuran makanan yang kurang tepat
dapat menimbulkan diare. Jadi, apa yang
harus kita hindari dalam mencampur
makanan?
Ahli gizi Binar Panunggal, S.Gz, MPH yang
dimintai konfirmasi mengungkapkan, pada
umumnya tidak ada masalah mencampur
bahan makanan satu dengan lainnya.
Namun diakui, ada bahan makanan
tertentu yang memang tidak
direkomendasikan digabung (atau
dikonsumsi berdekatan) dengan bahan
makanan lainnya, yaitu:
- Jangan mencampur susu atau makanan
sumber kalsium lainnya dengan sayur
bayam. “Zat yang terdapat dalam bayam,
yaitu asam oksalat, dapat menghambat
penyerapan kalsium,” ujar Binar yang aktif
di organisasi Ikatan Sarjana Gizi Indonesia
(ISAGI).
- Jangan minum teh setelah mengonsumsi
sayur bayam. “Makan bayam lalu minum
teh memang tidak dianjurkan. Sebab, di
dalam teh terdapat zat yang menghambat
penyerapan zat besi,” jelasnya.
-Jangan minum kopi usai makan sayur.
Sebab penyerapan zat besi juga akan
terhambat akibat kopi.
Bagaimana dengan adanya asumsi bahwa
bayam dan tahu tidak boleh dicampur?
Binar memastikan tidak ada masalah
dengan pencampuran dua makanan itu.
“Tahu dan bayam, berarti masing-masing
mengandung protein dan zat besi. Protein
dan asam besi tidak saling menghambat
absorbsi (penyerapan). Hanya saja, bayam
mengandung asam oksalat yang dapat
menghambat penyerapan kalsium,”
jelasnya.
Lebih lanjut Binar memaparkan, dalam
mengolah makanan, yang penting
diperhatikan justru bagaimana perlakuan
terhadap bahan makanan sebelum
memasaknya. Selain itu, perhatikan
keamanan saat melakukan proses
pengolahan makanan.
Perihal perlakuan terhadap makanan, ia
mencontohkan,”Apakah bahan makanan
tadi dicuci sebelum dimasak atau tidak?”
Makanan yang aman untuk tubuh kita
sebaiknya dimasak sebelum dikonsumsi.
Namun, bila proses pengolahannya tidak
benar, zat gizi tidak dapat terserap secara
sempurna.
“Sebagai contoh, kalau kita bikin sop dan
wortelnya masih keras, begitu masuk ke
dalam tubuh, vitamin A yang terdapat
dalam wortel tidak bisa terserap secara
maksimal,” tandasnya.
Sebaliknya, bila proses memasaknya terlalu
lama, beberapa zat penting seperti vitamin
A dan C akan rusak. Inilah yang dimaksud
dengan perlakukan terhadap bahan
makanan serta cara memprosesnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar